Rangkaian Pencuri Tegangan
Pengertian
dan kegunaan rangkaian joule thief
Rangkaian
Joule Thief atau Pencuri Energi adalah rangkaian untuk menaikkan atau
melipatgandakan tegangan. Rangkaian ini
bisa mengoprasikan rangkaian / komponen lain dengan tegangan sumber yang kurang
dari dibutuhkan oleh komponen atau rangkaian itu. Misalnya hal yang paling umum
adalah menyalakan 15 buah LED dengan satu buah batu baterai.
Fungsi
dari rangkain ini yaitu dapat melipatgandakan tegangan yang sumbernya 1,5V
menjadi lebih besar sehingga dapat menyalakan 15 buah LED.Dan apabila ingin
tegangan lebih besar kita hanya perlu memperbanyak lilitan yang ada pada
kumparan ferit tersebut. Dan pada dasarnya, logam jika dialirih arus listik
akan mengeluarkan (dikelilingi) medan elektromagnet sesuai dengan arah arus.
Ingat aturan tangan kanan? Kepalkan tangan, kecuali jempol. Nah, jempol
menunjukkan arah arus, sedangkan jari-jemari lainnya menunjukkan arah medan
magnet. Ingat, ada arus mengalir, ada medan magnet ditimbulkan.
Secara
sederhana,dapat disebut dengan Back EMF, merupakan energi (listrik) yang
dihasilkan oleh lilitan sesaat setelah arus diputus pada lilitan tersebut. Ketika
arus mengalir pada lilitan, maka otomatis lilitan tersebut memiliki medan
elektromagnet dan membuat intinya 'menjadi magnet'. Dan ketika arus pada
lilitan tersebut diputus, maka medan elektromagnet tersebut akan 'diserap'
kembali oleh kawat lilitan sehingga kawat tersebut akan dialiri arus. Arus itu
mempunyai polaritas yang berkebalikan dengan arus sebelumnya. Arus yang
mengalir itu disebut dengan Back EMF.
Dengan komponen utamanya adalah
induktor, dinamo, trafo, kumparan, relay, karena sistem kerjanya adalah
induktor.Induktor itu sebuah kawat yang dililitkan membentuk gulungan kawat,
seperti gulungan benang jait, bedanya yang dililitkan adalah kawat tembaga yang
memiliki isolator atau email (wajib). Jika kawat yang dililit tidak memiliki
isolator apalah artinya lilitan tersebut, karena akan dianggap listrik sebagai
jalan lurus, dengan kawat email (isolator) yang dililit-lilit maka arus listrik
akan menempuh jalur panjang mengikuti penampang kabel, nah setiap konduktor
(media peghantar) ketika dialiri arus listrik maka disekitar penampang kabel
tersebut akan menghasilkan medan magnet, ketika kawat dililit-lilit maka kuat
medan magnet akan meningkat.
Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini
akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa
menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam bentuk medan magnet, seketika
listrik DC diputus maka energi yang berbentuk magnet ini tidak lantas hilang
seiring pemutusan listrik, medan magnet ini akan menginduksi kawat dan
menghasilkan listrik dengan arah kebalikannya, namun hal ini terjadi begitu
cepat, pengosongan energi dari magnetik menjadi listrik (demagnetisasi) ini akan
sulit diamati, tanpa bantuan osciloscope, tapi untuk melihat gelagat
pembuktiannya mudah saja, gulungkan sebuah paku dengan kawat email secukupnya,
tidak terlalu sedikit tidak terlalu penuh juga, lalu aliri dengan listrik DC
dari batre misalnya, maka paku yang tadinya tidak punya kekuatan magnetik
sekarang bisa menarik benda-benda seperti besi atau seng layaknya magnet, dan
setelah listrik diputus seketika, kemampuan magnetik paku tidak lantas hilang,
butuh waktu untuk pengosongan, dan ketika benar-benar kosong maka paku akan
kehilangan seluruh kekuatan magnetiknya.
Tentu masih ingat
juga percobaan dua utas kawat tembaga paralel yang keduanya diberi arus
listrik. Jika arah arusnya berlawanan, kedua kawat tembaga tersebut saling
menjauh. Tetapi jika arah arusnya sama ternyata keduanya berdekatan saling
tarik-menarik. Hal ini terjadi karena adanya induksi medan listrik. Dikenal
medan listrik dengan simbol B dan satuannya Tesla (T). Besar akumulasi medan listrik
B pada suatu luas area A tertentu didefinisikan sebagai besar magnetic flux.
Simbol yang biasa digunakan untuk menunjukkan besar magnetic flux ini adalah F
dan satuannya Weber (Wb = T.m2). Secara matematis besarnya adalah :
Medan Flux Lalu
bagaimana jika kawat tembaga itu dililitkan membentuk koil atau kumparan. Jika
kumparan tersebut dialiri listrik maka tiap lilitan akan saling menginduksi
satu dengan yang lainnya. Medan listrik yang terbentuk akan segaris dan saling
menguatkan. Komponen yang seperti inilah yang dikenal dengan induktor selenoid.
Dari buku fisika dan teori medan magnet, dibuktikan bahwa induktor adalah
komponen yang dapat menyimpan energi magnetik. Energi ini direpresentasikan
dengan adanya tegangan emf (electromotive force) jika induktor dialiri listrik.
Secara matematis tegangan emf ditulis :
Tegangan emf Jika dibandingkan dengan rumus hukum Ohm V=RI, maka kelihatan ada kesamaan rumus. Jika R disebut resistansi dari resistor dan V adalah besar tegangan jepit jika resistor dialiri listrik sebesar I. Maka L adalah induktansi dari induktor dan E adalah tegangan yang timbul jika induktor di aliri listrik. Tegangan emf di sini adalah respon terhadap perubahan arus fungsi dari waktu terlihat dari rumus di/dt. Sedangkan bilangan negatif sesuai dengan hukum Lenz yang mengatakan efek induksi cenderung melawan perubahan yang menyebabkannya. Hubungan antara emf dan arus inilah yang disebut dengan induktansi, dan satuan yang digunakan adalah (H) Henry.
Hal ini terlihat dari benda yang tadinya menempel jadi lepas
berjatuhan. Nah selama paku masih memiliki kekuatan magnetik sesaat setelah
listrik diputuskan itu adalah bukti masih tersimpannya energi listrik dalam
bentuk magnetik, dan magnetik itu akan membalik prosesnya, dari magnetik
menjadi listrik, dan arah arus listriknya berkebalikan dari arah arus awal.
2.2 Komponen dan kegunaannya masing – masing.
1.Trimpot
(trimmer potensio)
Trimpot
adalah resistor yang nilai hambatannya dapat dirubah secara manual. dengan cara
ditrim dengan menggunakan obeng trim. Trimpot biasa dipakai untuk mengatur sinyal yang masuk.
ditrim dengan menggunakan obeng trim. Trimpot biasa dipakai untuk mengatur sinyal yang masuk.
Cara membaca membaca nilai resistor
Nilai hambatan trimpot, ada yang ditulis langsung ( mis : 2k, 5k dll) ada juga yang memakai
sistim hitungan.
Contoh :
Lihat Gambar :
Nilai trimpot ditulis langsung pada badan trimpot
10k = 10 kilo ohm
Lihat Gambar :
Pada badannya ditulis 103. (angka terakhir adalah banyaknya nol)
jadi nilainya = 103 = 10,000 ohm
= 10k 0hm
Ganbar trimpot dalam skema
Pada badannya ditulis 103. (angka terakhir adalah banyaknya nol)
jadi nilainya = 103 = 10,000 ohm
= 10k 0hm
Ganbar trimpot dalam skema
Dan trimpot yang kita gunakan dalam
rangkaian tersebut cukup menggunakan trimpot dengan nilai 100k saja.
2.Induktor
ferit toroid.
Elektromagnet
Kumparan yang dialiri arus listrik
berubah menjadi magnet disebut
Elektromagnet.Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik.Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan.
Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Elektromagnet.Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik.Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan.
Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar. Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet pada elektromagnet :
a. Membuat inti besi pada kumparan.
Cara ini dilakukan dengan jalan meletakkan sepotong besi di dalam
kumparan yang dialiri listrik. Besi tersebut akan menjadi magnet tidak tetap
(buatan atau remanen). Karena inti besi menjadi magnet, maka inti besi itu
akan menghasilkan medan magnet. Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada arah
yang sama pada inti besi.Hal ini akan menyebabkan terjadinya penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan.
b. Menambah jumlah kumparan.
Tiap -tiap kumparan elektromagnet menghasilkan medan magnet. Dengan penambahan jumlah kumparan sudah tentu akan memperkuat medan magnet secara keseluruhan. Kuatnya medan elektromagnet merupakan jumlah dari medan magnet yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan.
c. Memperbesar arus yang mengalir pada kumparan.
Besarnya arus yang dialirkan pada kumparan berbanding lurus dengan
besarnya medan magnet. Setiap elektron yang mengalir pada penghantar
menghasilkan medan magnet. Dengan demikian medan total tergantung dari banyaknya elektron yang mengalir setiap detik atau kuat medan total ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir pada kumparan.
Induksi Listrik
a. Induksi sendiri ( Self induction ).
Induksi sendiri adalah munculnya tegangan listrik pada suatu kumparan pada saat terjadinya perubahan arah arus.Apabila suatu kawat penghantar berpotongan dengan medan magnet, maka akan terjadi tegangan pada kawat tersebut. Fenomena ini sulit dijelaskan namun sudah diterima sebagai hukum alam yang sangat penting. Terutama untuk menjelaskan kejadiankejadian pada suatu kawat yang dialiri listrik. Apabila kuat arusnya berubah maka medan yang dihasilkan akan mengembang atau mengecil memotong kawat itu sendiri sehingga timbul gaya gerak listrik pada kawat tersebut.Kejadian seperti inilah yang disebut induksi sendiri.
b. Induksi mutual ( Mutual induction ).
Apabila arus listrik dialirkan pada salah satu kawat maka akan timbul
medan magnet pada setiap penampang kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun hanya dalam waktu yang sangat singkat dan
memotong kawat penghantar yang kedua. Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang disebut induksi mutual.
Jadi fungsi dari ferit toroid itu sama dengan induksi medan magnet dan induktor, seperti kegunaan pada transformator jenis stend up.
Untuk
membuat induktor biasanya tidak diperlukan kawat tembaga yang sangat panjang.
Paling yang diperlukan hanya puluhan sentimeter saja, sehingga efek resistansi
bahan kawat tembaga dapat diabaikan. Ada banyak kawat tembaga yang bisa
digunakan. Untuk pemakaian yang profesional di pasar dapat dijumpai kawat
tembaga dengan standar AWG (American Wire Gauge). Standar ini tergantung dari
diameter kawat, resistansi dan sebagainya. Misalnya kawat tembaga AWG32
berdiameter kira-kira 0.3mm, AWG22 berdiameter 0.7mm ataupun AWG20 yang
berdiameter kira-kira 0.8mm. Biasanya yang digunakan adalah kawat tembaga
tunggal dan memiliki isolasi. Ferit Dan Permeability Core Besi lunak banyak
digunakan sebagai inti (core) dari induktor yang disebut ferit. Ada
bermacammacam bahan ferit yang disebut ferromagnetik. Bahan dasarnya adalah
bubuk besi oksida yang disebut juga iron powder. Ada juga ferit yang dicampur
dengan bahan bubuk lain seperti nickle, manganase, zinc (seng) dan magnesium.
Melalui proses yang dinamakan kalsinasi yaitu dengan pemanasan tinggi dan
tekanan tinggi, bubuk campuran tersebut dibuat menjadi komposisi yang padat.
Proses pembuatannya sama seperti membuat keramik. Oleh sebab itu ferit ini
sebenarnya adalah keramik.
4.PCB polos.
5.FECL3.
Ferrid Clorid merupakan larutan yang
digunakan untuk melarutkan PCB yang akan digunakan nanti, dengan memasukan pcb
terseut pcb yang tembaga pcb yang tidak diguanakan akan terkikis dengan
sendirinya.
6.Lampu LED.
Fungsi Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
Cahaya Led
Kualitas
cahayanya memang berbeda dibandingkan dengan lampu TL atau lampu lainnya.
Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan
lampu neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas.
Untungnya para ilmuwan di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat
LED bersinar lebih terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis
pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa menggunakan
tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan sistem nano-imprint
litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-sama
dengan Institute of Photonics.
Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt. Jika dihitung secara seksama memang bisa diakui bahwa lampu LED menggunakan daya yang lebih hemat daripada lampu TL.
Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt. Jika dihitung secara seksama memang bisa diakui bahwa lampu LED menggunakan daya yang lebih hemat daripada lampu TL.
LED sebagai Sumber Cahaya Masa Depan
Sumber
cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang, mulai dari penemuan lampu pijar
oleh Edison dan dalam waktu yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu
fluorescence (TL) dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan
manusia untuk berbagai keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED, Merkuri, Halogen,
Sodium dan sebagainya. Namun masih ada kekurangan pada lampu generasi pertama
sehingga lampu terus dikembangkan agar bisa menghasilkan cahaya yang terang,
memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable (mudah dibawa) dan lain sebagainya.
Yang paling menarik dari beberapa jenis lampu adalah LED.
LED Sebagai Dioda Semikonduktor
Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan.
Struktur Dasar LED (diambil
dari marktechopto.com)
Semikonduktor
merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik
konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang
diberi ‘pengotor’ berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan
gabungan unsur logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni
tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus
listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan
menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor tersebut,
sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.
Proses Pembangkitan Cahaya pada LEDCahaya
pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan
momentum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton
dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron
bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada
orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang
berpindah dari orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan
tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang
dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang
dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.
Pembangkitan
cahaya pada lampu pijar adalah dengan mengalirkan arus pada filamen (kawat)
yang letaknya ada ditengah-tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut
panas, setelah panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen),
filamen tersebut akan memancarkan cahaya. Namun karena pada lampu pijar yang
memancarkan cahaya adalah filamen yang terbakar, tapi jika suhu pada filamen
melewati batas kemampuan filamen untuk menahan panas, akan mengakibatkan filamen
lampu pijar sedikit demi sedikit meleleh dan selanjutnya putus sehingga lampu
pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari lampu pijar kurang
lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada lampu flurescence atau
lampu TL, proses pembangkitan cahaya hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam
tabung lampu lalu diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL
sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan elektron dari ujung yang satu ke ujung
yang lain dan saat terjadi loncatan elektron bersamaan dengan dipancarkannya
cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan dari lampu TL adalah jika gas yang
ada dalam tabung habis, maka cahayanya tidak bisa dipancarkan lagi. Umur dari
lampu TL relatif lebih lama daripada lampu pijar.
Ketika
sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang umumnya
berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada dioda sendiri
menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED
merupakan dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga
dapat mengeluarkan cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh
bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan
terfokus pada suatu arah tertentu.
Setiap material hanya
dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit. LED yang
menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang berbeda
pula, serta membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya.
Misalnya AlGaAs - merah dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan
hijau.
LED sebagai sumber cahaya
Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter atau rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.
Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter atau rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.
LED
mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional. LED
tidak memiliki filamen yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih
panjang daripada lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk menghasilkan
cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang sederhana, kecil dan kompak memudahkan
penempatannya. Dalam hal efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu
pijar konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang tinggi karena
filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan panas, sehingga
porsi terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya
dan membuatnya jauh lebih efisien.
RGB
(Red Green Blue) LED atau LED yang
bisa mengeluarkan warna yang dipancarkan lebih dari satu warna sehingga
memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas, khususnya menambah keindahan dalam
dunia desain interior dan eksterior.
Dalam
terminologi teknik pencahayaan, LED dapat dikatakan memiliki tingkat efisiensi
luminus (cahaya) atau efikasi yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi
cahaya yang dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya
cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.
Salah
satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang dikeluarkan oleh Philips
sebagai traffic light (lampu lalu lintas)
yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada lampu lalu lintas dengan
umur (life time) mencapai 100.000 jam
atau sekitar 10 tahun lebih sehingga efektif dalam mengurangi biaya
perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah dan arus yang lebih kecil
sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik yang dikonsumsi oleh lampu
pijar (yang sekarang banyak digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang.
LED
dengan cahaya monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih
dari cahaya putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya
putih tradisional, LED tidak membutuhkan lapisan atau diffuser yang banyak
mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan. cahaya LED mempunyai sifat warna
tertentu, dan tersedia pada range warna yang lebar. salah satunya yang
baru-baru ini warnanya diperkenalkan adalah emerald green (bluish green,
panjang gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan sebagai
sinyal lalu lintas dan cahaya navigasi. Cahaya LED kuning adalah pilihan bagus
karena mata manusia sensitif pada cahaya kuning (kira-kira yang dipancarkan
500lm/watt).
Kelebihan
LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar, TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi
energi dan umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan
sumber pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi mungkin
akan mengurangi biaya sehingga LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa
depan.
7.Batterai 1,5v
8.Transistor jenis D313 NPN.
Pada transistor tertentu bisa langsung diketahui dari huruf pada typenya.
-Jika huruf depannya A atau B maka Tr tersebut jenisnya PNP contohnya : A564, A671, B507 dan sebaginya.
-Jika huruf depannya C atau D, maka Tr tersebut jenisnya adalah NPN. Contoh:C828,D313 dan sebagainya. Mungkin anda bertanya-tanya apa dan bagaimana NPN dan PNP itu ? Untuk sementara dari pada dibahas secara detail justru membuat kepala makin pusing, termasuk penulisnya, maka dibahas secara praktis saja. Pada postingan lain telah dibahas
dioda dan cara pengukurannya. Jika sudah paham kita gunakan sebagai perumpamaan untuk menentukan jenis transistor ini. Praktek pengukuran. Agar paham betul langsung saja kita praktekkan, persiapkan dioda 4 buah dan transistor A564,C828, B507 dan D313 atau bila tidak ada bisa yang sejenis dengan itu, dan wajib ada AVO meter atau multitester.
1. Buat layout
rangkaian seperti pada gambar.
2.
Setelah layout jadi, print lacer/sablond pada mika.
3.
Siapkan setrika dan PCB polos.
4.
Sablon dengan panaskan printout layout pada PCB sekitar 15 menit.
5.Jika
sudah jadi hasil sablon tersebut, siapkan larutan FECL3 dan air panas.
6.
Setelah itu celupkan sablon PCB tersebut untuk menghilangka tembaga yang tidak
digunakan pada jalur yang akan digunakan.Tunggu hingga bersih dan selanjutnya
bersihkan PCB dan selanjutnya yaitu pemasangan komponen.
7.
Siapkan komponennya dan siapkan solder serta timah.
8.
Kemudian pasang komponen tersebut pada pcb yang sudah jadi seperti pada gambar.
9.
Setelah komponen dipasang sekarang membuat indutor yaitu ferit toroid dapat
dibuat dengan cara sebagai berikut :
Perbandingan dari lilitan kawat
tembaga ini kami memakai perbandingan primer ` sekunder
nya yaitu 22 : 44 lilitan.
10. Untuk
pemasangan.
11.
Dan rangkaina joule thief ini dapat digunakan.
2.4 Analisa rangkaian joule thief
2.4.1 Prinsip kerja
rangkaian.
Sistem kerja dari Joule Thief ini
memanfaatkan sistem kerja dari induktor. Induktor atau reaktor adalah sebuah
komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan
energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya,
dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat
di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus
bolak-balik.
Induktor
Kawat tembaga yang di lilitkan ini
adalah kawat tembaga yang memiliki isolator atau email (wajib). Jika kawat yang
dililit tidak memiliki isolator apalah artinya lilitan tersebut, karena akan
dianggap listrik sebagai jalan lurus, dengan kawat email (isolator) yang di
lilit maka arus listrik akan menempuh jalur panjang mengikuti penampang kabel,
nah setiap konduktor (media peghantar) ketika dialiri arus listrik maka
disekitar penampang kabel tersebut akan menghasilkan medan magnet, ketika kawat
lilit maka kuat medan magnet akan meningkat.
masih berantakan #pemula
masih berantakan #pemula
mana gambar skemanya boss kok g muncul
BalasHapus